Pengertian Bem Dalam Karawitan Banyuwangi

Bem merupakan istilah yang dikenal dalam dunia karawitan Banyuwangi modern. Ide pertama bem ini dicetuskan oleh para tokoh pembina karawitan Banyuwangi dari Pemda Banyuwangi. Tujuannya untuk membuat standart laras yang sederhana yang memberikan pedoman bagi para suarawati, yaitu suatu ancer-ancer batas tinggi rendahnya nada yang mereka kuasai. Sedangkan dasar pengertiannya yang utama adalah ancer-ancer batasan nada terendah, dalam arti tidak konkrit, bem ini dapat dikatakan identik dengan pengertian 'kunci' dalam dunia musik dimana kunci ini menentukan tonika dari lagunya.

Ada tiga pengertian bem dalam dunia karawitan Banyuwangi antara lain : bem satu, bem dua dan bem tiga. Sebagai dasar sebutan bem satu, bem dua, bem tiga ini pedomannya mengambil dari urutan laras bilah saron, dimulai dari bawah atau nada terendah yaitu :

• Mulai dari laras bilah pertama dari bawah, naik sampai satu oktaf ke atas atau lebih termasuk daerah nada bem satu.
• Mulai dari laras bilah kedua dari bawah naik sampai satu oktaf ke atas atau lebih termasuk daerah nada bem dua.
• Dimulai dari laras bilah ketiga dari bawah naik sampai satu oktaf ke atas atau lebih termasuk daerah nada bem tiga.

Jadi bilah pertama dari bawah atau laras terendah sebagai tonika lagu disebut bem satu. Bilah kedua dari bawah sebagai tonika lagu disebut bem dua. Bilah ketiga dari bawah sebagai tonika lagu disebut bem tiga. Instrumen saron pada gamelan Banyuwangi pada dasarnya minimal terdiri dari 9 bilahan.