Pages

6/07/2015

Seni Musik Tradisional Dungkrek

Seni Musik Tradisional Dongkrek
Dungkrek atau dongkrek adalah salah satu jenis musik masyarakat Caruban-Madiun, yang sekarang sudah terkubur keberdaannya. Alat musik dungkrek terdiri dari :
  • Bedug.
  • Keteg, terbuat dari perunggu.
  • Kempul, terbuat dari perunggu.
  • Kentongan, terbuat dari bambu.
  • Gong beri.
  • Kecer, terbuat dari perunggu.
  • Dua buah korek-korek, terbuat dari kayu.
Nama dungkrek diambil dari alat musik terakhir di atas yaitu korek-korek. Cara memainkan alat musik korek-korek yaitu ujungnya dipegang dan diputar, maka timbullah bunyi atau suara 'krek-krek'. Adapun bunyi 'dung' nya ditimbulkan dari alat-alat ritmis lainnya seperti bedug. Pada hakekatnya fungsi bunyi-bunyian dungkrek ini adalah untuk mengiringi suatu tarian yang juga dinamakan tari dungkrek. Jadi nama dungkrek meliputi tarian maupun iringan musiknya.

Menurut mitos, seni musik tradisional dungkrek ini adalah kesenian yang berfungsi untuk memuja seekor harimau putih yang berdiam di dalam gua. Pada saat Caruban dilanda banjir besar, tempat sekitar gua dimana harimau putih itu berada dapat terhindar dari banjir tersebut. Dari sini muncul kepercayaan bahwa harimau putih tadi dapat menolak banjir. Untuk menyatakan terima kasih kepada Sang Pencipta, diciptakanlah kesenian dungkrek ini. Dalam memainkan musik ini biasanya disertai dengan pengawal dua orang prajurit bersenjata.

Mitos yang lain, seni musik tradisional dungkrek diceritakan sebagai hasil karya cipta dari seorang Palang bernama Sastrodipuro. Palang adalah jabatan yang menguasai 3/4 kelurahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar