
Biasanya perlombaan tersebut berada di suatu pentas pertunjukan dimana berhadapan dua grup Angklung Banyuwangi. Ilustrasinya seperti ini :
Grup 1 membawakan sebuah gending dan apabila gending ini dapat diikuti dan dibawakan oleh grup 2, maka grup 2 memberi isyarat untuk menghentikan permainan grup 1, dengan cara mengorek angklungnya sendiri. Kemudian segera grup 2 mengulang gending seperti yang dimainkan grup 1 tadi dari awal hingga selesai. Selanjutnya grup 2 membuka dan mulai membawakan gending baru. Apabila gending baru ini dapat diikuti dan dibawakan oleh grup 1, maka grup 1 ganti mengorek angklungnya sendiri dengan maksud menghentikan permainan grup 2. Selanjutnya grup 1 memainkan gending yang dibawakan grup 2 tadi dari awal hingga selesai, kemudian dilanjutkan dengan gending kreasi grup 1. Begitu seterusnya dilakukan sampai menjelang senja.
Gending yang dibawakan dalam pementasan Angklung Caruk ini biasanya gending-gending yang tidak mempunyai judul tertentu, jadi pada dasarnya hanya tergantung pada masalah yang bersifat intuitif, gerak permainan berdasarkan refleksi yang kuat dan spontan, kepekaan rasa dan daya kemampuan menyusun, membuat variasi dan improvisasi, bahkan terkadang tercipta gending baru pada saat itu oleh para pemainnya. Pemain Angklung Caruk ini biasa disebut setoo (baca : Setok).
0 Komentar untuk "Alat Musik Tradisional Angklung Caruk"